Mukadimah Tafsir Al-Quran Juz XII
“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (QS Hûd [11]: 120)
Puji syukur kita persembahkan ke hadirat Allah Swt yang telah menurunkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantaraan malak Jibril as, sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia. Salawat dan salam semoga selalu dicurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para keluarga, sahabat, dan pengikutnya sampai akhir zaman, termasuk kita semua.
Para pembaca yang budiman!
Al-Quran merupakan kitab suci yang menjadi pedoman, petunjuk, dan pembimbing hidup bagi orang yang mengimaninya (QS Al-Baqarah,2: 185). Petunjuk dan bimbingan Al-Quran kepada manusia tersebut disampaikan dengan berbagai metode, seperti: perintah, larangan, atau kisah. Metode yang disebut terakhir ini (kisah) mempunyai daya tarik tersendiri. Sebab, pada fitrahnya manusia menyukai kisah. Ini dapat dibuktikan dengan banyaknya buku/novel yang dibaca dan banyak pula judul film yang ditonton.
Sejalan dengan zamannya, saat ini kisah disajikan kepada peminatnya dengan berbagai cara, baik tulisan, tayangan, maupun lisan. Kisah yang dikemas dalam tulisan berbentuk, antara lain novel dan buku cerita; yang berbentuk tayangan adalah sinetron atau film; sedangkan secara lisan, kisah diungkapkan langsung oleh seorang penuturnya dengan baik (story teller).
Kisah yang dimuat dalam Al-Quran bukan tanpa tujuan, melainkan sebagai penglipur lara bagi Nabi Saw atas tindakan/ulah kaumnya, berfungsi nasehat, dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman (QS Hûd [11]: 120). Jadi, kisah dalam Al-Quran bukanlah dongeng pengantar tidur atau asathir al-awwalin (menurut orang kafir: cerita-cerita lama/kuno), melainkan nasehat dan pelajaran bagi yang merenungkannya. Oleh karena itu, kisah dalam versi Al-Quran disebut ahsan al-Qashash (kisah yang terbaik).
Para pembaca budiman!
Tafsir Juz XII yang berada di hadapan pembaca, berisi kisah para nabi terdahulu, seperti Hud, Ibrahim, Nuh, dan Yusuf. Dari sekian kisah para nabi yang dimuat Al-Quran, kisah Nabi Yusuf merupakan kisah yang paling lengkap, mulai dari masa kecilnya hingga usia dewasa dan menjadi pejabat negara. Fakta ini merupakan mukjizat, dan sekaligus menjawab pernyataan orang-orang kafir, bahwa Al-Quran menyajikan kisah secara sepotong-sepotong atau tindak tuntas. Padahal, para penulis skenario di zaman moderen sekarang ini sangat mengetahui istilah episode dalam membuat karya seninya (sinetron atau film). Di akhir setiap episode, justru sutradara sering membuat penontonnya merasa penasaran dengan lanjutan kisahnya.
Para pembaca yang budiman!
Dilihat dari jumlah surah yang dimuat, maka Juz XII hanya memuat dua surah saja, yaitu Hud dan Yusuf, meskipun di dalamnya berisi berbagai topik yang dibahas. Berikut ini gambaran isi Juz XII dengan menyajikan dua surah tersebut di atas:
Bagian Pertama, Surah Hûd (surah ke-11) berjumlah 123 ayat, memuat tema-tema akidah, ibadah, akhlak, dan kisah dengan rincian sebagai berikut:
Tema akidah berkaitan dengan: kebangkitan manusia dari alam kubur (QS 11: 1-4), orang kafir berpaling dari kebenaran (QS 11: 5), anugerah, ilmu, dan kekuasaan Allah (QS 11: 6-7), tuntutan musyrikin Mekah kepada Allah (QS 11: 12-14), orang yang bertujuan hidup meraih dunia diharamkan nikmat akhirat (QS 11: 15-16), kebahagiaan akhirat sebagai tujuan hidup (QS 11: 17), orang kafir dan mukmin beserta balasannya (QS 11: 18-24), peringatan tentang akibat menyalahi kitab Taurat (QS 11; 110-111), dan istikamah menjalankan perintah Allah (QS 11:112-113)
Adapun tema akhlak, secara eksplisit diungkapkan tentang perbedaan sikap Mukmin dan kafir dalam menghadapi nikmat dan penderitaan (QS 11: 8-11). Sementara tentang ibadah, terungkap perintah menegakkan salat dan bersabar (QS 11: 114-115)
Terkait dengan kisah-kisah, surah Hûd menuturkan tentang:
Kisah Nabi Nuh as (QS 11: 25- 49) bersisi: sepintas tentang kisah Nabi Nuh (QS 11: 25-31); sikap umat Nabi Nuh menantang azab Allah disegerakan (QS 11: 32-35); Nabi Nuh diperintah membuat perahu (QS 11: 36-41); Tenggelamnya Kan’an, putera Nabi Nuh (QS 11: 42-47); pelajaran dari kisah Nabi Nuh (QS 11: 48-49)
Kisah Nabi Hûd (QS 11: 50-59)
Kisah Nabi Saleh (QS 11: 60-68)
Kisah Nabi Ibrahîm (QS 11: 69-76)
Kisah Nabi Luth (QS 11: 77- 83)
Kisah Nabi Syuaib (QS 11: 84-95)
Kisah Nabu Musa (QS 11: 96-99)
Selanjutnya, dibahas pula latar belakang dan faktor-faktor penyebab kehancuran umat terdahulu, dan tujuan kisah: (a) pelajaran dari kisah-kisah kezaliman umat terdahulu (QS 11: 100-102), (b) pelajaran dari kisah-kisah Al-Quran tentang balasan di akhirat (QS 11: 103-109), (c) sebab-sebab kebinasaan negeri-negiri umat terdahulu (QS 11: 116-119); manfaat/tujuan kisah para rasul, dan perintah beribadah (QS 11: 120-123).
Bagian Kedua, surah Yûsuf (surah ke-12) seluruhnya berjumlah 111 ayat, sedangkan yang termasuk Juz XII berjumlah 52 ayat. Artinya, lebih dari setengah dari surah Yûsuf dimasukkan ke Juz XIII. Di bawah ini akan disajikan isi dan kandungan kelima puluh dua ayat tersebut:
Pada awal surah Yûsuf, Allah menjelaskan bahwa bahasa Arab sebagai bahasa Al-Quran, di samping menerangkan kedudukan kisah Qurani (QS 12: 1-3); selanjutnya dikisahkan Yusuf (kecil) as bermimpi dan takwil Mimpi Nabi Ya’qub (QS 12; 4-6); permupakatan untuk menjerumuskan Yusuf ke dalam sumur (QS 12: 7-10); persekongkolan jahat saudara-saudara Yusuf dan tipu daya mereka kepada sang ayah(QS 12: 11- 18); Yusuf selamat dari kematian, kemudian hidup mulia di istana (QS 12: 19-20) ; Yusuf di mata Raja Mesir dan Dianugerahi kenabian (QS 12: 21-22); Kisah Yusuf dan Zulaikha (QS 12: 23-29); tersebarnya berita tentang kasus Yusuf dan Zulaikha (QS 12: 30-35); dakwah Yusuf kepada kebenaran (QS 12: 36-40); Yusuf mentabirkan mimpi kedua pemuda/pelayan istana (QS 12: 41-42); Yusuf mentabirkan mimpi Raja (QS 12: 43-49); Raja meminta Yusuf dihadirkan dan mengeluarkannya dari penjara (QS 12: 50- 52). Demikian kisah Yusuf yang disajikan di dalam Juz XII ini, sementara lanjutan kisahnya akan dijumpai oleh para pembaca budiman di Juz XIII yang akan datang.
Akhirnya, kisah para nabi, rasul dan orang-orang saleh yang diangkat di dalam Al-Quran bertujuan untuk direnungkan makna dan ibrahnya. Maka, untuk kelengkapan dan keutuhan kisahnya maupun pemaknaan tema lainnya, para pembaca yang budiman, dipersilakan membaca teks/tafsir Juz XII secara langsung dan lengkap.
Semoga Allah memberkahi kita semua!
Bandung, 2 Ramadhan 1437 H / 7 Juni 2016 M
Tim Penyusun